Hari Minggu tanggal 13 November 2016
lalu, UKM Pramuka Universitas Negeri Malang menyelenggarakan kegiatan Latihan
Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Se-Malang Raya. Materi dalam latgab ini ada
latihan panahan dan repling. Diadakannya latgab ini dengan tujuan untuk
menjalin silaturahmi dengan pramuka dari perguruan tinggi lain yang ada di
Malang. Selain itu juga untuk menambah ilmu, wawasan dan pengalaman pada bidang
olahraga panahan dan repling. Dua materi yang disajikan ini mendapat dukungan
dari salah satu organisasi Rumah Zakat Cabang Malang yang diwakili oleh Kak Ana
dan Kak Adi (Co.Bidang KWU Pramuka UM) dan juga salah seorang senior pramuka
Kak Pungki (bekerja di RSUD Saiful Anwar).
Latihan gabungan mendapat respon positiv
dari berbagai perguruan tinggi di Malang Raya. Beberapa perguruan tinggi
mengirimkan perwakilan dari anggota racana mereka untuk mengikuti latgab ini.
Diantaranya perguruan tinggi yang antusias mengikuti acara latgab adalah :
Universitas Brawijaya, YPPAI, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
Universitas Kanjuruhan, Universitas Raden Rahmat, dll.
Sekitar pukul tujuh pagi, beberapa
peserta latgab sudah mulai berdatangan dan disambut dengan prosesi adat dari
Racana UM (minum wedang jahe dan makan klepon). Peserta kumpul di gazebo
trapesium, saling bercengkrama dan berkenalan sembari menunggu acara latgab
dimulai. Ketika waktu menunjukkan pukul delapan (entah lebih berapa), acara
dimulai dengan melakukan apel pembukaan seperti biasa dilakukan pada latihan
rutin.
Setelah apel pembukaan selesai,
acara segera dimulai dengan materi panahan sebagai yang pertama. Sebelum
melakukan aktivitas diawalai lagi dengan pemanasan (streching) guna
mengoptimalkan suhu badan agar tidak mengalami kekakuan otot (kram), dll. saat
melakukan aktivitas nantinya. Materi panahan ini dibagi menjadi dua kelompok
besar. Kelompok pertama di ambil alih oleh Kak Ana, sedangkan kelompok kedua di
ambil alih oleh Kak Adi.
Karena saya ada pada kelompok
pertama, maka akan saya ceritakan materi dari Kak Ana. Sebelum itu saya mau
menceritakan sedikit tentang Kak Ana. Dia sosok perempuan yang cantik dan
anggun dengan kacamata sebagai pakaian tambahan yang menghiasi bagian matanya.
Waktu itu ia terbalut dengan baju dan rok senada berwarna biru dilengkapi rompi
organisasi RZ sebagai identitasnya. Ia sepertinya seorang ahli dalam bidang
panahan, terlihat dari penuturannya saat menjelaskan materi tersebut. Dan juga,
peralatan panahan yang benar-benar menunjang.
Dalam materi ini Kak Ana menuturkan
bahwa olahraga panahan ini merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh
Rasulullah selain berenang dan berkuda.(Mungkin ini salah satu alasan Kak Ana
benar-benar menekuni bidang panahan). Busur panah ini seperti baju bagi kita,
hanya bisa digunakan oleh pemiliknya saja dan tidak untuk dipinjamkan ke orang
lain. Karena ada beberapa penggunaan dari busur panah (modern) yang tidak bisa
sering di ubah-ubah sesuka hati orang-orang yang mau menggunakan. Sebagai
pemula kita bisa menggunakan beberapa busur tradisional dari paralon, kayu dan
juga pvc. Busur panah ini terdiri dari beberapa macam dan beberapa bagian yang
sangat berpengaruh dalam optimalnya kerja alat tersebut. Ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan dalam melakukan olahraga ini, yaitu : sikap berdiri,
pandangan mata, posisi tangan dan gerakannya, posisi alat, serta kekuatan. Hal
itu sangat mendukung keberhasilan kita dalam membidik sasaran.
Materi kedua yaitu materi repling
dari Kak Pungki. Serentak kami di kumpulkan menjadi satu forum dan fokus
mendengarkan penjelasan dari pemateri sebelum di lanjutkan ke praktik. Dari kak
Pungki ini kami mendapatkan arahan tentang beberapa rambu lalu lintas sebelum
masuk ke materi repling. Dalam materi ini kami di paparkan tentang beberapa
peralatan yang digunakan untuk repling, yaitu : tali (kern mantel, hawser
laid), webbing (berongga/tidak berongga), karabiner (non screwgate/screwgate),
figure eight descender, jumar (bisa digantikan denggan tali membentuk simpul
prusik), sarung tangan, harness (full body, half body). Ada ilmu tambahan dari
Kak Pungki tentang administrasi barang. Beliau menuturkan “sebelum kita
melakukan sebuah materi atau kegiatan outdoor dengan peralatan yang banyak,
kita harus memaparkan semua peralatan di depan peserta/cukup panitia lalu
mendata jenis dan jumlah barang yang ada agar nanti kita bisa tau. Hal itu
dimaksudkan agar kita juga tau data barang-barang yang kita gunakan dalam
materi itu apa dan mengantisipasi kemungkinan barang hilang”. Setelah materi
pengenalan repling, kami melanjutkan dengan praktik langsung.
Karena waktu yang sudah semakin
siang, hanya beberapa perwakilan perguruan tinggi saja yang diberi kesempatan
untuk mencoba repling. Kala itu terjadi sebuah insiden pada salah seorang yang
mencoba repling. Dia tidak bisa melepaskan tali bagian atas dari karabinernya.
Berbagai instruksi disampaikan oleh Kak Pungki untuk dia bisa melepaskan tali
tersebut agar dia bisa turun. Dia juga sudah berupaya berulang kali, sampai
lelah dan sempat terjadi kram di salah satu kakinya. Tidak menunggu lama, Kak
Pungki mengambil keputusan untuk memutus tali pengait yang atas, agar ia
bisacepat turun. Dari insiden tersebut kita bisa mengambil pelajaran, bahwa
untuk melakukan olahraga juga diperlukan persiapan stamina yang kuat agar tidak
mudah lelah dan juga ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan dalam
masalah yang genting juga sangat diperlukan.
Semua materi telah disampaikan dan
di praktikkan. Hal itu mengharuskan kita melakuukan apel penutupan sebagai
akhir dari acara latihan rutin ini. Terimakasih atas partisipasinya, semoga
setiap apa yang telah kita lakukan mendapatkan berkah dan semoga ilmu yang
didapatkan bisa bermanfaat. Tetap semangat dan menjalin silaturahmi.
~diayu
keren mi :D
BalasHapusapa pula yang keren ni?
Hapus