Akhir-akhir
ini saya sedang terjebak pada sebuah kekhawatiran akan sebuah keputusan yang
bukan hak saya dalam memutuskan. Saat ini saya sedang dalam pendidikan yang terikat
dengan program pemerintah dan akan dilanjutkan dengan pengabdian selama dua
tahun ke depan. Memang dengan sadar saya mengikuti program ini. Namun saya tak
punya andil untuk mengambil keputusan besar di tahap pemilihan penempatan
pengabdian ini. Empat bulan berlalu program pendidikan dan informasi masih simpang
siur kesana kemari entah tiada kepastian sama sekali.
Segala
keputusan tentang penempatan ini didasarkan pada formasi yang ada dari
pemerintah. Entah yang mengelola adalah GTK atau LPTK, saya tidak tau pasti. Hal
yang pasti saat ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Satu informasi yang
tersebar yakni penempatan akan dikembalikan pada tempat asal. Sedang informasi
kebutuhan formasi melebihi jumlah orang di domisili tersebut. Lantas bagaima
nanti? Entahlah.
Saat
ini kami sedang dalam proses menuju magang, yang ternyata penempatannya di luar
nalar. Kami ditempatkan di luar wilayah masing-masing. Lagi-lagi rumor
penyertanya, tempat magang akan menjadi tempat pengabdian. Dan yang terjadi saat
membaca pengumuman tersebut, saya mendapati nama saya ada di luar wilayah
domisili. Seneng? Tentu dong. Apakah kekhawatiran sudah selesai? Tidak.
Lagi-lagi
kami ditenangkan dengan ketidakpastian dari sebuah informasi yang bisa disebut sebuah
klarifikasi. Begini bunyi salah satu poin pengumumannya, “Kerisauan mahasiswa terkait informasi PPL 2 di sekolah sasaran guru
pensiun nampaknya dipengaruhi informasi bahwa penugasan mereka setelah lulus
perkuliahan di sekolah yang memiliki kekosongan guru. Untuk itu kami sampaikan
bahwa loasi PPL dengan lokasi penugasan saat lulus nanti adalah hal yang
berbeda. Untuk lokasi penugasan nanti baru kami akan proses sesuai data
domisilinya”.
Ya,
kalimat pengumuman itu memang menenangkan bagi sebagian orang, meski tetap
dengan ketidakpastiannya, tapi kembali menyuburkan kekhawatiran saya. Beberapa orang
memang mengharapkan untuk tetap di
domisili asal, tapi tidak dengan saya. Saya justru lebih berharap ditempatkan
di luar domisili. Tentu saja hal itu sudah dengan banyak pertimbangan.
Wahai
kekhawatiran yang tak berujung, sampai kapan mau turut serta mengikuti kaki ini
melangkah?
-Manusia Kaktus-
Mjk, 15 Januari 2023
#5CC #5CCDAY1
Komentar
Posting Komentar